Entah kapan ummat islam mau melek dan bangun??
Beberapa pertanyaan dari kami agar kita segera sadar.
Kita lihat masih banyak dari ummat islam indonesia yang enggan untuk melihat akan bahaya syiah yang mengancam. Seakan mereka aman-aman saja bertetangga dengan rakyat syiah (dan sudah kita ketahui, saat ini syiah sudah sangat merakyat di Indonesia).
Mari kita buka mata kaum muslimin !!
Tahukah kamu siapa dedengkot syiah di Indonesia?? Tentu tidak diragukan lagi diantara mereka adalah
Jalaluddin Rahmat dan Istrinya Emilia Renita. Dan kami sangat yakin mereka berdua berkeyakinan Syiah Itsna Asyariyyah.
Jalaluddin Rahmat dan Istrinya Emilia Renita. Dan kami sangat yakin mereka berdua berkeyakinan Syiah Itsna Asyariyyah.
Kenapa kami dapat meyakinkan mereka Syiah Itsna Asyariyyah? Karena marja’ (ulama rujukan) mereka berdua berkeyakinan Itsna Asyariyyah tulen.
Tahukah kamu siapa marja’ mereka berdua? Kalau kamu belum tahu mari kita melek!
Marja’ mereka adalah Ayatus syaithan Muhammad Al Husaini Al Shirazi. Tahukah kamu bagaimana pemikiran ulama syiah yang satu ini??
Dia mengkafirkan seluruh kelompok syiah yang tidak berkeyakinan dengan akidah Itsna Asyariyyah !! Dia berkata dalam kitabnya:
ูุฃู
ุง ุณุงุฆุฑ ุฃูุณุงู
ุงูุดูุนุฉ ุบูุฑ ุงูุฅุซูู ุนุดุฑูุฉ، ููุฏ ุฏูุช ูุตูุต ูุซูุฑุฉ ุนูู ููุฑูู
“Dan adapun seluruh bagian-bagian kelompok syiah selain Itsna Asyariyyah, maka banyak nash-nash yang menunjukkan akan kekafiran mereka” Al-Fiqh milik Asy-Syirazi 4/269
Jika seluruh kelompok syiah selain itsna asyariyyah saja dikafirkan, maka tentulah saya, kamu, dan sunni yang lainnya sudah dikafirkan oleh mereka. Bahkan kita adalah kafir nashibi yang harus mereka bunuh dan dirampas hartanya.
Dalam sebuah kitab syiah “Ilal Asy Syara’i” milik Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Al Husain, disebutkan sebuah riwayat:
ุนู ุฏุงูุฏ ุจู ูุฑูุฏ، ูุงู: ููุช ูุงุจู ุนุจุฏ ุงููู ุนููู ุงูุณูุงู
ู
ุง ุชููู ูู ูุชู ุงููุงุตุจ، ูุงู: ุญูุงู ุงูุฏู
ูููู ุงุชูู ุนููู ูุงู ูุฏุฑุช ุงู ุชููุจ ุนููู ุญุงุฆุทุง ุฃู ุชุบุฑูู ูู ู
ุงุก ููููุง ูุดูุฏ ุจู ุนููู ูุงูุนู، ููุช: ูู
ุง ุชุฑู ูู ู
ุงูู، ูุงู ุชูู ู
ุง ูุฏุฑุช ุนููู
“Dari Daud bin Farqud dia berkata: Aku bertanya kepada Abi Abdillah alaihissalam, apa pendapatmu mengenai hukum membunuh orang nashibi? Dia berkata: Mereka halal darahnya. Akan tetapi aku wasiatkan kepadamu, jika kamu mampun untuk membalikkan mereka dibalik sebuah tembok atau kamu menenggelamkannya di dalam air agar tidak disaksikan orang maka lakukanlah. Maka aku bertanya kembali: Maka apa pendapatmu mengenai hartanya? Dia berkata: Binasakanlah semampumu” Ilal Asy Syaroi’ 2/457
Jikalau kamu berkata:
Untuk apa kamu sibuk-sibuk mengurusi ajaran syiah?? Kita tidak perlu takut. Kalau syiah berkuasa, ya tinggal diperangi.
Maka kami jawab: Anda tidak perlu sok hebat!! Kami bukan takut, tapi kami waspada. Bedakan antara waspada dan takut. Orang yang tidak pernah berwaspada adalah orang yang dungu.
Tak perlu anda cari-cari musuh untuk diperangi. Menunggu syiah berkuasa agar anda berkesempatan memerangi syiah.
Duhai mereka menyimak sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
ุฃََُّููุง ุงَّููุงุณُ، ูุงَ ุชَู
ََّْููุง َِููุงุกَ ุงูุนَุฏُِّู
“Wahai manusia, janganlah kamu berangan-angan untuk berhadapan dengan musuh” HR Bukhari Muslim
Dan ummat-ummat terdahulu dicela karena mereka meminta agar terjadi peperangan, akan tetapi tatkala terjadi peperangan mereka kabur seketika. Dalam sebuah ayat, Allah berfirman:
ุฃََูู
ْ ุชَุฑَ ุฅَِูู ุงْูู
َูุฅِ ู
ِู ุจَِูู ุฅِุณْุฑَุงุกَِูู ู
ِู ุจَุนْุฏِ ู
ُูุณَู ุฅِุฐْ َูุงُููุง َِููุจٍِّู َُّููู
ُ ุงุจْุนَุซْ ََููุง ู
ًَِููุง َُّููุงุชِْู ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู َูุงَู َْูู ุนَุณَْูุชُู
ْ ุฅِู ُูุชِุจَ ุนََُْูููู
ُ ุงِْููุชَุงُู ุฃَูุงَّ ุชَُูุงุชُِููุง َูุงُููุง َูู
َุงََููุข ุฃَูุงَّ َُููุงุชَِู ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู ََููุฏْ ุฃُุฎْุฑِุฌَْูุง ู
ِู ุฏَِูุงุฑَِูุง َูุฃَุจَْูุขุฆَِูุง ََููู
َّุง ُูุชِุจَ ุนََِْูููู
ُ ุงِْููุชَุงُู ุชَََّْูููุง ุฅِูุงَّ َِููููุงً ู
ُِّْููู
ْ َูุงُููู ุนَِููู
ُ ุจِุงูุธَّุงِูู
ِูู
"Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka, 'Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah'. Nabi mereka menjawab, 'Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang'. Mereka menjawab, 'Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami'. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zhalim” QS Al Baqarah: 246
Apa yang sudah kamu siapkan jika terjadi peperangan?? Kekuatan? Iman? Ketakwaan? Ketaatan? Sudahkah kamu latihan fisik? Sudahkah kamu menguatkan imanmu? Sudahkan kamu meningkatkan ketakwaanmu?
Kalau belum, tidak perlu sok dihadapan Allah ta’ala dengan berleha-leha!!
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
Post A Comment:
0 comments: